Peningkatan Partisipasi Petani dan Budidaya Padi Metode SRI Sebagai Wujud Gerakan Cinta Operasi dan Pemeliharaan (O&P) Irigasi

Abstract

Perubahan iklim global berdampak pada penurunan sumber air irigasi. Sektor pertanian harus mampu beradaptasi dengan meningkatkan efisiensi irigasi. Penyediaan air irigasi dilakukan melalui kegiatan Operasi dan Pemeliharaan (O&P) oleh pemerintah, sedangkan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) diberikan kewenangan pengelolaan ditingkat tersier. Kendala yang dihadapi P3A adalah manajemen kelembagaan dan teknologi budidaya. Oleh karena itu kegiatan pengabdian ditujukan untuk peningkatan pengetahuan petani tentang pengelolaan kelembagaan dan teknologi budidaya padi hemat air. Metode yang digunakan meliputi Focus Group Discussion (FGD) dan Sekolah Lapang (SL). FGD mampu meningkatkan pengetahuan P3A terhadap pemanfaatan air, kewenangan, dan kerjasama dengan kelompok tani. Kelembagaan petani didorong untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dan peran anggota (willingness to participate) sebagai kunci P3A yang berdaya. Sekolah lapang dilakukan melalui praktek teknik budidaya padi hemat air SRI (System of Rice Intensification) menggunakan benih padi INPAGO Unsoed-1. Metode SRI mampu meningkatkan produksi padi hingga dua kali lipat dan penghematan air 75-88% dibandingkan dengan metode konvensional. Peningkatan pemahaman P3A terhadap efisiensi air, pengelolaan kelembagaan sesuai dengan kondisi lokal, dan pengetahuan teknologi SRI merupakan salah satu wujud kecintaan petani terhadap O&P. Sehingga duplikasi pada petak tersier lainnya, berpotensi meningkatkan efisiensi sumberdaya air dan keberhasilan tujuan P3A.